Kampungini dibagi menjadi dua, yaitu Sosrowijayan Kulon dan Sosrowijayan Wetan. Yang terkenal di kalangan wisatawan adalah Sorowijayan Wetan, yang disebut - sebut sebagai kampung turis kedua setelah Prawirotaman. Layaknya kampung turis, tentunya banyak penginapan dengan harga miring disini. RencanakanLiburan, Tour, Honeymoon, Gathering Terbaik Anda di Jogja dengan Paket Wisata Jogja Murah dan Hemat dari WidyalokaWisata! Beragam Promo Paket Tour Jogja Harga Terjangkau dan Layanan Terbaik Untuk Pengalaman Liburan yang Mengesankan di Jogja! Kami sudah bekerja sama dengan berbagai jenis penginapan/hotel sehingga memudahkan JalanSosrowijayan Wetan Gt 1/187 | off Sosrowijayan Gang II, Yogyakarta 55271, Indonesia Phone: +62 274 556054 La Javanaise Home Stay yang berada di Kota Jogjakarta ini merupakan salah satu penginapan yang recommended bagi backpacker tujuan kota Jogjakarta yang ingin tarif murah dengan penginapan yang bersih dan nyaman. Alamat Jln.Sosrowijayan No.09, Gedong Tengen, Yogyakarta Map: KlikDisini Kontak: (0274)587 659 Harga Mulai: Rp.75.000. Salah satu penginapan favorit para pelancong kota Jogja adalah Indonesia Hotel yang terletak di jalan Sosrowijayan daerah Gedong Tengen, dimana harga sewanya per malam hanya dibanderol sekitar 75 ribuan saja. 13. Hotel Kristina 2 Rama Hotel Yogyakarta. Hotel ini terletak di jalan Sosrowijayan 16. Ada tiga tipe kamar hotel yang dapat dipilih di Rama Hotel ini. 3. Oryza Hotel Yogyakarta. Hotel ini terletak di jaan Sosrowijayan 49-51, dengan memiliki dua tipe kamar hotel untuk Anda pilih. Tarif kamar disini sangat cocok untuk backpacker. Namun fasilitasnya cukup bagus. 4. sampailahkita di halte Malioboro .. gue bersama 2 teman gue yang super caem tapi gila itu mulai kembali berpetualang dengan menyusuri malioboro buat cari penginapan, gue udah keep info penginapan di jalan Sosrowijayan - kabarnya di situ gang nya penginapan murah disebut juga kampung turis, kampung backpacker yaa kampung orang situ pastinya -.-" . Hargapenginapan di Jogja sangat bervariasi tergantung pada jenis dan juga fasilitasnya. Ada kawasan seperti Sotrokusuman yang telah disebutkan di atas memiliki penginapan dengan harga tidak sampai Rp100.000,00 per malam. Beberapa losmen malah menawarkan harga hingga Rp50.000,00 saja. Pantaiyang berjarak sekitar 65 km dari pusat kota Jogja ini memiliki pesona panorama yang indah dan adalah tempat bagi Anda yang ingin Kalaukamu mau menginap di Yogyakarta bulan ini, maka harga paling murah ada di 18 Juli 2022, 19 Juli 2022, dan 21 Juli 2022. Apa saja pilihan hotel murah yang populer di Yogyakarta? Uniq Hotel , Por Aqui Stay & Dine , dan Five Two Homestay (FKA Grha Ivana) sering menjadi pilihan mereka yang mencari tempat menginap murah di Yogyakarta . Homestaydi Jogja dekat Malioboro yang bisa kamu pilih selanjutnya adalah Family Homestay. Lokasinya terletak di Jalan Sosrowijayan, Gedong Tengen, Yogyakarta. Lokasinya sangat dekat dengan Malioboro dan stasiun Tugu Yogyakarta. Homestay ini menawarkan harga yang cukup terjangkau, hanya sekitar 250 ribu sampai 300 ribu saja untuk 2 orang. Fxl8. Tarif Hotel Intan Jogja, Fasilitas Oke Lokasi Dekat Malioboro Malioboro menjadi destinasi favorit para pelancong yang berwisata di Yogyakarta. Pasalnya, di sepanjang jalan tersebut […] Penginapan Harum, Akomodasi Tarif Hemat di Jogja Dekat Malioboro Sebagai salah satu destinasi wisata favorit, memang tidak sulit menemukan tempat bermalam saat melakukan kunjungan […] Rekomendasi Hotel Murah & Nyaman di Jalan Sosrowijayan Yogyakarta Jalan Sosrowijayan termasuk salah satu jalan yang paling terkenal di Kota Yogyakarta. Kawasan yang disebut […] Tidak Ada Pos Lagi. Tidak ada laman yang di load. Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di dengan judul "Sosrowijayan, Surga Penginapan Murah Meriah di Jantung Yogyakarta Menginap murah meriah di Yogyakarta tidak hanya sekadar wacana, karena di Sosrowijayan semuanya bisa jadi murah meriah di Yogyakarta tidak hanya sekadar wacana, karena di Sosrowijayan semuanya bisa jadi nyata. Berlibur ke Yogyakarta tentu menjadi salah satu tujuan utama bagi banyak pelancong untuk menghabiskan waktu luang mereka. Atraksi pariwisata budaya yang beragam, tempat-tempat ikonik yang kaya akan nilai sejarah, harga makanan murah meriah, dan keramahtamahan penduduknya membuat Yogyakarta selalu istimewa di mata dan hati semua pelancong, tidak peduli pelancong domestik atau pelancong luar negeri. Meskipun Yogyakarta tidak masuk ke dalam kategori destinasi wisata super prioritas yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, namun kita dapat melihat sendiri bahwa Yogyakarta selalu memiliki magnet kuat yang mampu menarik para pelancong untuk kembali lagi dan lagi. Yogyakarta selalu menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, namun ada satu permasalahan dasar yang harus dihadapi oleh setiap pelancong, yakni terbatasnya tempat dan kamar penginapan, khususnya tempat penginapan murah meriah. Sebagai kota wisata, Yogyakarta tentu memiliki begitu banyak tempat penginapan murah meriah. Sayangnya, tempat-tempat penginapan murah meriah yang banyak tersebar di seluruh penjuru kota Yogyakarta sering kali sudah dipesan jauh-jauh hari oleh para pelancong sebelum masa liburan tiba. Meski ada pula hotel-hotel berbintang yang menawarkan kamar dengan variasi harga cukup terjangkau, namun pembaca tentunya akan merogoh kocek lebih dalam untuk bisa mendapatkan kamar tersebut, karena adanya biaya tambahan yang dikenakan. Bagi pembaca yang ingin berlibur ke Yogyakarta dengan budget terbatas dan ingin mendapatkan tempat penginapan murah meriah, pembaca wajib sekali berkunjung dan menjajal penginapan yang berlokasi di sepanjang jalan Sosrowijayan, tepatnya ada di gang Sosrowijayan I dan II. Menginap di Sosrowijayan barangkali dapat menjadi pilihan terbaik, sebab berlokasi tepat sekali di tengah kota dan harganya murah meriah. Gambaran Lokasi Gang Sosrowijayan Jalan Sosrowijayan merupakan salah satu jalan besar yang bersebelahan dengan jalan utama Malioboro. Tidak sulit untuk menemukan Jalan Sosrowijayan, pembaca hanya perlu berjalan kaki sekitar 200 meter dari papan nama jalan Malioboro menuju ke arah Selatan atau menuju ke arah Keraton Yogyakarta. Begitu pembaca menemukan gapura besi berwarna hijau pembaca tinggal belok kanan dan sudah sampai di Jalan Sosrowijayan. Dari Jalan Sosrowijayan menuju gang Sosrowijayan, pembaca dapat bertanya pada masyarakat setempat atau berjalan kaki sambil terus melihat ke arah kanan, karena kedua gang tersebut berada tepat di sebelah kanan jalan. Ketika sudah menemukan dua buah gang yang terdapat papan peringatan bertuliskan "HARAP TURUN DARI KENDARAAN!", itu artinya sudah sampai di tempat tujuan. Thomas Panji Papan peraturan bertuliskan Harap Turun dari Kendaraan di mulut gang Sosrowijayan I dan II sejak dahulu memang sangat terkenal dengan tempat penginapannya. Memiliki ciri khas berupa sederet tempat penginapan atau hotel kecil, gang Sosrowijayan pertama dan kedua sejak dahulu dikenal sebagai surga penginapan murah meriah. Harga yang ditawarkan untuk menginap satu malam yakni berkisar mulai dari Rp hingga Rp Tidak hanya menyediakan tempat penginapan yang beragam dan murah meriah saja, namun gang Sosrowijayan I dan II pun juga memiliki berbagai fasilitas turisme yang cukup lengkap. Di sana terdapat warung kelontong yang menjajakan minuman dingin, restoran kecil, tempat laundry, toko buku, kafe, dan bahkan tempat penyewaan motor serta mobil bagi para turis. Peraturan Mematikan Mesin Kendaraan di Gang Sosrowijayan Ada aturan unik bagi siapa saja yang ingin masuk ke gang Sosrowijayan I dan II, yakni harus mematikan mesin kendaraan. Apa sebabnya hingga aturan ini diberlakukan di gang yang dipenuhi penginapan itu? Beruntung sekali saya berkesempatan untuk bertanya secara langsung dengan Noi 42, Ketua RT 08 gang Sosrowijayan I. Noi bercerita bahwa pada awalnya peraturan tersebut dibuat karena ada kejadian masa lalu yang kurang mengenakkan. Sekitar tahun 1970-1980-an pernah ada sebuah insiden tabrak lari yang menewaskan seorang anak kecil di gang Sosrowijayan I. Atas kejadian itu, ketua Rukun Tetangga RT saat itu langsung memutuskan untuk membuat sebuah peraturan lingkungan yang tidak memperbolehkan motor melintasi gang dengan mesin menyala. "Karena kejadian itu, kan, kami ya sepakat kalau motor harus turun dan dituntun, Mas, supaya kejadian yang dulu-dulu itu gak terjadi lagi besok-besok," tutur Noi. Noi juga menjelaskan bahwa jalan gang yang dibangun di lingkungannya memang awalnya tidak diperuntukan untuk dilalui sepeda peraturan tersebut memang seharusnya ada, sebab jalan di kedua gang Sosrowijayan terlalu kecil dan akan sulit untuk berbagi ruang bagi kedua sepeda motor yang akan melintas. Selain itu, padatnya orang seperti turis dan anak kecil membuat ruang kendaraan bermotor pun juga semakin terbatas. Meski sepeda motor tidak diperkenankan untuk lewat dalam keadaan mesin menyala, namun bagi wisatawan yang ingin melewati gang dengan sepeda masih diperbolehkan. Akan tetapi dengan catatan sepeda yang dikendarai harus dibawa dalam kecepatan yang pelan dan tidak membahayakan orang-orang yang berjalan. Di sela wawancara dan bincang santai dengan Noi, saya mendapatkan fakta menarik dari Noi selaku ketua RT, bahwa ternyata jumlah penduduk asli yang lahir dan besar di Sosrowijayan jauh lebih sedikit daripada penduduk yang datang ke Sosrowijayan untuk berbisnis tempat penginapan. Selaku penduduk asli Sosrowijayan, Noi bercerita jika Sosrowijayan hanya menjadi tempat mencari nafkah, sedangkan penduduk aslinya tersebar ke berbagai penjuru Yogyakarta. Noi menjelaskan, alasan ini muncul karena tingginya biaya hidup di Sosrowijayan, mengingat bahwa Sosrowijayan termasuk dalam satu kawasan Malioboro. Thomas Panji Toko buku Boomerang, salah satu tujuan wisata yang ada di dalam Gang Sosrowijayan, juga menjelaskan jika penduduk yang tinggal di Sosrowijayan adalah mereka yang menjadi karyawan di tempat penginapan, restoran, tempat laundry, toko buku atau mereka yang memang memiliki rumah dan menjadi pedagang di Malioboro. "Jadi kalau yang tinggal di sini tuh, Mas, kebanyakan karyawan aja. Di sini, kan, terlalu sempit dan kalau dipakai sekalian jadi tempat tinggal takutnya, kan, gak cukup untuk nampung wisatawan yang mau nginep," tutur Noi. Riwayat Gang Sosrowijayan Setelah puas berbincang dengan Noi, Saya secara tidak sengaja bertemu dengan salah satu pemilik tempat penginapan, Soeharto 58. Soeharto adalah satu dari sekian banyak pelaku usaha penginapan yang ada di gang Sosrowijayan I. Tempat penginapan miliknya bernama Rejeki Guest House. Dengan senang hati, ia berbagi kisah dan pengalaman bisnis penginapan serta keadaan ketika gang Sosrowijayan I dan II memasuki puncak masa-masa jayanya. Soeharto bercerita bahwa dahulu Jalan Sosrowijayan dan gang Sosrowijayan pada dasarnya tidak hanya menjadi tempat yang populer karena tempat penginapan murah meriah, melainkan juga menjadi kampung internasional. Hal itu dikarenakan banyaknya turis asing dari berbagai negara yang datang untuk merasakan pengalaman berlibur anti-mainstream. Soeharto menjelaskan bahwa banyak di antara mereka yang makan seperti orang lokal di pinggir jalan dan mencoba kebiasaan orang-orang lokal. Dengan demikian, perlahan mulai muncul juga tempat penginapan lainnya untuk mengakomodir kebutuhan para turis ketika memasuki waktu tertentu seperti libur musim panas atau musim dingin. Soeharto juga paham betul kapan waktu berkunjung para turis mancanegara. Menurutnya, saat memasuki awal bulan Maret dan menuju pertengahan September turis asal Perancis banyak menginap di hotelnya. Sementara sekitar bulan September hingga Februari banyak didominasi oleh turis asal Australia, Inggris, dan Kanada. Berkat pengalaman dan pengetahuan ini, Soeharto mengungkapkan bahwa hampir seluruh penduduk di kedua gang Sosrowijayan pun beradaptasi dengan karakteristik turis yang berkunjung. Alhasil, Soeharto dan penduduk lainnya bisa menyesuaikan selera makan, pelayanan hotel, buku panduan perjalanan, hingga hal-hal lainnya bagi turis asing sesuai waktu kedatangan mereka. "Ya itu tadi, Mas, kalau misalnya ini bulan Maret berarti akan ada banyak orang Perancis yang datang sampai bulan September pertengahan. Otomatis juga tema dari kampung kita akan disesuaikan, mulai dari makanan, pelayanannya hingga hal-hal lainnya," tutur Soeharto. Meski begitu, masa-masa jaya itu telah redup. Soeharto mengakui bahwa hari ini kebanyakan wisatawan yang datang adalah wisatawan domestik yang selalu memadati guest house-nya pada saat musim liburan tiba. Soeharto juga mengakui jika dirinya tetap senang dan bersyukur karena masih banyak orang yang antusias dengan kehadiran gang Sosrowijayan sebagai destinasi pariwisata. Namun, saat pandemi Covid-19 berlangsung selama kurang lebih dua tahun lamanya, Soeharto bercerita jika keadaan tersebut sangat-sangat memukul usaha penginapannya. Pada masa itu Soeharto hanya bisa pasrah dan berharap keadaan segera membaik. Soeharto menjelaskan jika dirinya sempat menutup usaha penginapannya selama setahun dan memilih usaha lain untuk menyambung hidup serta membayar gaji karyawannya. Dari kejadian tersebut, di tahun 2022 ini Soeharto berharap jika keadaan dapat kembali seperti sedia kala, di mana ada begitu banyak wisatawan domestik yang mulai berani untuk merencanakan liburan dan tidur di usaha penginapannya. Soeharto juga berharap jika Sosrowijayan mendapatkan perhatian dari pemerintah kota untuk menghidupkan kembali jati dirinya sebagai salah satu tempat wisata internasional yang ramah turis asing. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Jika Anda sedang mencari akomodasi murah dan nyaman di Yogyakarta, Rajawali Guesthouse bisa menjadi pilihan yang tepat. Lokasinya yang strategis di Jalan Sosrowijayan, dekat dengan pusat kota dan tempat wisata, membuat penginapan ini menjadi favorit para backpacker dan wisatawan budget. Alamat dan Nomor Telepon Rajawali Guesthouse terletak di Jalan Sosrowijayan No. 27, Yogyakarta. Untuk reservasi, Anda bisa menghubungi nomor telepon +62 274 515031 atau +62 08122717730. Fasilitas Kamar Rajawali Guesthouse memiliki 12 kamar yang terdiri dari tipe kamar double, twin, dan triple. Setiap kamar dilengkapi dengan AC, kipas angin, kamar mandi dalam, dan TV. Selain itu, tamu juga bisa menikmati fasilitas gratis seperti Wi-Fi, air minum, dan sarapan pagi. Fasilitas Umum Di Rajawali Guesthouse, Anda juga bisa menikmati fasilitas umum seperti ruang tamu yang luas, teras yang asri, dapur bersama, dan area parkir yang aman. Jika Anda ingin menjelajahi kota Yogyakarta, Anda bisa memanfaatkan layanan sewa motor atau mobil yang disediakan oleh penginapan ini. Lokasi Strategis Rajawali Guesthouse terletak di jantung kota Yogyakarta, sehingga mudah untuk menjangkau tempat-tempat wisata populer seperti Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Malioboro, dan Pasar Beringharjo. Jika Anda ingin mencicipi kuliner khas Jogja, Anda bisa berjalan kaki ke Jalan Malioboro yang terkenal dengan jajanan khasnya. Harga Terjangkau Selain lokasi yang strategis dan fasilitas yang memadai, harga menginap di Rajawali Guesthouse juga sangat terjangkau. Untuk kamar double atau twin, tarifnya mulai dari Rp per malam, sedangkan untuk kamar triple, tarifnya mulai dari Rp per malam. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang. Pertanyaan yang Sering Diajukan Q Apakah Rajawali Guesthouse menyediakan layanan antar-jemput dari bandara? A Ya, penginapan ini menyediakan layanan antar-jemput dari bandara dengan biaya tambahan. Q Apakah Rajawali Guesthouse bisa mengatur tur dan tiket masuk ke tempat wisata? A Ya, penginapan ini bisa membantu mengatur tur dan tiket masuk ke tempat wisata. Silakan hubungi resepsionis untuk informasi lebih lanjut.